Profil Desa Gumelar Lor
Ketahui informasi secara rinci Desa Gumelar Lor mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Gumelar Lor, Kecamatan Tambak, Banyumas. Mengungkap potensi pertanian, khususnya padi dan perikanan darat, serta tantangan sebagai desa langganan banjir. Telusuri data wilayah, sosial, dan upaya ekonomi masyarakat di tengah dinamika Sungai Ijo
-
Sentra Pertanian Lahan Basah
Sebagian besar wilayah Desa Gumelar Lor merupakan sawah irigasi yang menjadi lumbung padi dan sentra pertanian utama di Kecamatan Tambak.
-
Ancaman Banjir Rutin
Posisi desa yang dibelah oleh Sungai Ijo (Kali Ijo) menjadikannya sangat rentan terhadap banjir luapan yang dapat merendam pemukiman dan merusak lahan pertanian.
-
Potensi Perikanan Air Tawar
Selain pertanian, Gumelar Lor memiliki potensi signifikan dalam pengembangan budidaya perikanan air tawar, memanfaatkan melimpahnya sumber daya air.

Desa Gumelar Lor, yang terletak di Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, merupakan etalase kehidupan agraris yang subur namun penuh tantangan. Dikenal sebagai salah satu lumbung padi di wilayah Banyumas timur, desa ini dianugerahi lahan pertanian produktif yang dialiri oleh urat nadi kehidupan sekaligus sumber ancaman, yakni Sungai Ijo. Di balik hamparan sawah yang hijau, masyarakat Gumelar Lor telah beradaptasi dari generasi ke generasi untuk hidup berdampingan dengan potensi banjir yang mengintai setiap musim penghujan.
Profil ini secara objektif membedah kondisi geografis, potensi ekonomi, dinamika sosial dan upaya pembangunan di Desa Gumelar Lor. Desa ini merepresentasikan perjuangan dan kegigihan komunitas pedesaan dalam mengoptimalkan sumber daya alam sambil terus mencari solusi atas tantangan hidrologi yang melekat pada wilayahnya.
Geografi dan Wilayah Rawan Bencana
Secara administratif, Desa Gumelar Lor memiliki luas wilayah sekitar 1,74 kilometer persegi, menjadikannya salah satu desa dengan luas moderat di Kecamatan Tambak. Berdasarkan data "Kecamatan Tambak dalam Angka 2023" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Banyumas, hampir seluruh (100%) lahan di desa ini merupakan tanah sawah. Fakta ini menegaskan status Gumelar Lor sebagai desa pertanian lahan basah.
Letak geografisnya berada di dataran rendah yang dibelah oleh aliran Sungai Ijo, sungai besar yang berhulu di wilayah pegunungan dan menjadi batas alam dengan Kabupaten Kebumen. Meskipun vital untuk irigasi, keberadaan sungai ini juga menjadi sumber kerentanan utama. Setiap tahun, terutama saat curah hujan mencapai puncaknya, luapan Sungai Ijo menjadi ancaman nyata.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas secara konsisten mencatat Gumelar Lor sebagai salah satu desa yang paling terdampak banjir di Kecamatan Tambak. Kejadian banjir pada Februari 2021, Maret 2022, dan yang terbaru pada Desember 2024, menunjukkan pola bencana yang berulang. Banjir tidak hanya merendam area pemukiman warga di beberapa Rukun Tetangga (RT), tetapi juga sering kali menyebabkan gagal panen akibat rusaknya tanaman padi yang siap panen. Kondisi ini menuntut adanya sistem peringatan dini yang efektif dan infrastruktur mitigasi bencana yang andal.
Perekonomian Berbasis Pertanian dan Perikanan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Gumelar Lor. Komoditas unggulan yang menjadi andalan mayoritas penduduknya ialah padi. Dengan dukungan sistem irigasi yang bersumber dari Sungai Ijo, petani di Gumelar Lor dapat melakukan penanaman hingga tiga kali dalam setahun, menjadikan desa ini salah satu pemasok beras penting bagi Kecamatan Tambak dan sekitarnya.
Selain padi, masyarakat juga memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam palawija dan sayur-sayuran untuk konsumsi rumah tangga maupun dijual ke pasar lokal. Namun tantangan utama yang dihadapi para petani ialah fluktuasi harga gabah saat panen raya dan kerugian akibat bencana banjir.
Di samping pertanian, potensi yang cukup signifikan namun belum tergarap maksimal ialah sektor perikanan air tawar. Sumber daya air yang melimpah membuka peluang besar untuk budidaya ikan seperti lele, nila, atau gurami. Beberapa warga secara mandiri telah mengusahakan kolam-kolam ikan, namun pengembangannya masih berskala kecil.
"Kami menyadari potensi perikanan di desa kami. Ke depan, melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), kami berencana untuk mengembangkan budidaya ikan secara lebih serius dan terintegrasi," ungkap Kepala Desa Gumelar Lor, Wasito, dalam sebuah kesempatan. Pengembangan sektor ini dapat menjadi alternatif sumber pendapatan yang menjanjikan dan membantu diversifikasi ekonomi desa, sehingga tidak hanya bergantung pada hasil pertanian sawah.
Demografi dan Kehidupan Sosial
Berdasarkan data kependudukan, Desa Gumelar Lor dihuni oleh ribuan jiwa yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh tani. Struktur sosial masyarakatnya masih sangat komunal dan memegang teguh nilai-nilai kebersamaan. Tradisi gotong royong, atau yang dalam bahasa lokal dikenal dengan sebutan sambatan atau jimpitan, masih hidup dan menjadi modal sosial utama, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit seperti saat terjadi bencana banjir atau saat musim tanam dan panen tiba.
Secara kelembagaan, desa ini memiliki berbagai organisasi kemasyarakatan yang aktif, mulai dari kelompok tani (gapoktan), kelompok pengajian, hingga karang taruna. Lembaga-lembaga ini tidak hanya berfungsi sesuai bidangnya, tetapi juga menjadi wadah interaksi sosial yang memperkuat ikatan antarwarga.
Dalam hal infrastruktur, Desa Gumelar Lor telah memiliki akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan melalui Sekolah Dasar Negeri dan fasilitas kesehatan melalui Pos Kesehatan Desa (PKD) serta kedekatan akses menuju Puskesmas Tambak 1. Peningkatan kualitas jalan desa dan jaringan irigasi terus menjadi prioritas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) setiap tahunnya.
Arah Pembangunan dan Prospek Masa Depan
Menghadapi tantangan yang ada, arah pembangunan Desa Gumelar Lor di masa depan harus fokus pada dua pilar utama: mitigasi bencana dan penguatan ekonomi lokal. Kolaborasi antara pemerintah desa dengan instansi terkait seperti BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menjadi kunci untuk mewujudkan solusi jangka panjang terhadap masalah banjir. Pembangunan tanggul penahan erosi di sepanjang bantaran Sungai Ijo, normalisasi alur sungai, dan pembuatan embung atau area retensi air merupakan agenda mendesak.
Dari sisi ekonomi, diperlukan upaya serius untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Program pascapanen, seperti pengolahan gabah menjadi beras berkualitas premium atau pembuatan produk turunan lainnya, dapat meningkatkan pendapatan petani. Di saat yang sama, pengembangan sektor perikanan melalui BUMDes perlu segera direalisasikan dengan pendampingan teknis dan akses permodalan.
Pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran hasil bumi juga dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi para petani dan pelaku usaha di Gumelar Lor. Dengan semangat gotong royong yang telah mengakar dan visi pembangunan yang adaptif, Desa Gumelar Lor memiliki potensi besar untuk bertransformasi. Bukan hanya sebagai desa agraris yang tangguh menghadapi bencana, tetapi juga sebagai komunitas yang sejahtera dan berdaya saing di masa depan.